My Mind

 
 
 
 
 
 
i
 
Rate This
Quantcast
Buat Railfans di Jabodetabek, pasti udah pada tau dong sama gambar di samping. Ya. Itu adalah gambar KRL Tokyo Metro 7000. Hampir semua railfans di Jabodetabek pasti punya KRL idolanya sendiri, contohnya saya yang megidolakan KRL Tokyo Metro 7000 itu. Nah, kali ini saya mau ngasih materi buat para ‘junior trainers’ IRG, tentang Kereta Rel Listrik (KRL) yang sering kita liat mondar-mandir di jalur KA lintas Jabodetabek.. So, cekidot.. :D Kereta Rel Listrik, disingkat KRL, merupakan kereta rel yang bergerak
dengan sistem propulsi motor listrik. Di Indonesia, kereta rel listrik
terutama ditemukan di kawasan Jabotabek, dan merupakan kereta yang
melayani para komuter (lihat KRL Jabotabek). Kereta rel listrik berbeda
dengan lokomotif listrik.
Di Hindia Belanda, kereta rel listrik pertama kali dipergunakan untuk
menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis pada
tahun 1925. Pada waktu itu digunakan rangkaian kereta rel listrik
sebanyak 2 kereta, yang bisa disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat
oleh Werkspoor dan Heemaf Hengelo.
Pada tahun 1960-an kereta api dengan tenaga listrik sempat tidak
digunakan selama beberapa lama karena kondisi mesin lokomotif dan kereta
yang tidak memadai lagi. Pada tahun 1976, PJKA mulai mendatangkan
sejumlah kereta rel listrik dari Jepang. Kereta rel listrik yang kini
digunakan di Indonesia dibuat pada tahun 1976, 1978, 1983, 1984, 1986,
1987, 1994, 1996, 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2001. Pada saat ini juga
digunakan sejumlah kereta rel listrik yang merupakan hibah (hadiah) dari
Pemerintah Kota Tokyo, dan sejumlah kereta yang dibeli bekas dari
Jepang.
PT Inka yang terletak di Madiun telah dapat membuat dua set kereta
rel listrik yang disebut KRL-I Prajayana pada tahun 2001. Kereta rel
listrik ini belum dibuat lebih banyak lagi, karena “tidak ekonomis” dan
dianggap sering mogok. Bagi PT Kereta Api, tampaknya lebih ekonomis
untuk membeli KRL bekas dari Jepang.
Pada saat ini kereta rel listrik melayani jalur-jalur Jakarta Kota ke Bekasi, Depok dan Bogor, Tangerang, dan Serpong, serta trayek melingkar dari Manggarai, Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Tanah Abang, ke Manggarai lagi dan sebaliknya. Di masa depan direncanakan bahwa KRL akan melayani pula stasiun Cikarang. Selain itu, jalur rel ganda dari Tanah Abang Menuju serpong telah selesai beberapa tahun yang lalu, sedangkan dari Manggarai sampai dengan Cikarang masih akan ditingkatkan menjadi Double-Double-Track. Manggarai sendiri akan menjadi Stasiun induk untuk Kereta Jabotabek dan kereta Bandara.

Leave a Reply